Jumat, 04 November 2011

KETIKA WAKTU YANG BERBICARA


Ketika waktu mulai menunjukkan fakta, apa yang akan kamu temui? Ketika keadaan memaksamu untuk berhenti berharap, langkah apa yang akan kau ambil untuk hidupmu? Ketika kau mengetahui apa yang mungkin akan terjadi ketika engkau mengambil suatu keputusan yang di hantui oleh rasa bersalah yang tiada ahir? Atau mungkin saat semua menjadi semakin terlihat jelas, apa yang kelak akan kau lakukan?
Mungkin aku seperti seekor monyet yang sedang menunggu buah mentah jatuh dari pohonnya yang aku sendiri tidak tau apakah buah itu akan jatuh seminggu lagi atau kapan pun ia akan jatuh dan apakah mungkin saat ia jatuh aku masih ada di bawah pohon itu untuk menunggunya? Mungkin aku terlalu mencintaimu hingga aku tidak dapat hidup tanpa bayanganmu di fikiranku, namun aku bukanlah seorang dewa yang  bisa merubah segalanya seperti apa yang aku inginkan dan ku sadar akan hal ini. mungkin jika aku dapat hidup bebas dari bayanganmu aku bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ini  namun apa daya, itu terlalu sulit untuk ku lakukan. Ingin rasanya hati ini bertanya pada hati lain tuk menemukan jawabannya, namun semakin aku coba untuk bertanya semakin bingung dibuatnya dan semakin tidak ada jawaban yang jelas untuk pertanyaanku. Malah aku semakin tidak bisa mengerti akan apa itu arti cinta yang sebenarnya. Kata orang cinta itu indah tapi mana, cinta yang aku rasa bukan suatu keindahan melainkan suatu kebesaran hati tuk menerima kekalahan, kekecewaan, keputus asaan, amarah, dan LUKA. Jujur ku akui aku menginginkan mu lebih dari kekasihku saat ini, tapi aku harus bertahan dengan keadaan ini dan aku ingin berusaha untuk belajar mencintai dengan ketulusan. Ketika engkau mengambil langkah baru untuk membuka hatimu tuk seseorang, pernahkah terpikir apa yang akan terjadi kelak? Apakah engkau akan mampu mencintainya dengan tulus dan dengan keiklasan hati yang sebenarnya. Kemana perginya perasaan indah yang dulu pernah aku punya? Tak kuat raga ini menjalani hari demi hari untuk mencari indahnya cinta, semoga apa yang telah aku coba tuk melabuhkan hati ini mampu menemukan apa itu arti cinta sejati yang banyak orang bicarakan. Dulu Tuhan menciptakan Adam tuk merawat indahnya dunia ini, namun Ia merasa kesepian dan ahirnya Tuhan mengambil tulang rusuknya tuk menciptakan Hawa dan itu yang dinamakan jodoh. Saat bertemu denganmu aku berfikir kalau tulang rusuk ku adalah milikmu, namun mungkin aku salah mengambil keputusan. Andai ku dapat memutar waktu, aku ingin kembali ke waktu dimana kita pertama kali bertemu dan aku ingin tidak pernah mengenalmu dan menjadikanmu kekasihku. Karena sangat sulit bagiku untuk melupakanmu, namun aku yakin kamu tidak pernah berfikiran sedikitpun seperti apa yang aku pikirkan. Sampai saat ini aku masih berusaha tuk belajar menumbuhkan kembali perasaan tuk menyayangi dan mengasihi. Aku tidak tau apakah aku akan berhasil atau tidak, mungkin tidak dalam waktu dekat ini atau tidak juga untuk jangka waktu yang lama. Kehidupanku saat ini mungkin bisa tergolong kehidupan yang tidak berarti karena aku sendiri masih belum mengerti untuk apa atau apa tujuanku hidup. Namun aku percaya bahwa Tuhan menciptakan ku dan memberiku kehidupan seperti ini karena Ia sudah merencanakan sesuatu hal untuk ku dapatkan entah apa itu dan aku pasti melakukan yang terbaik. Aku tidak ingin kisahku ini berhenti hanya karena cinta yang telah mati dalam hati ku, jalanku masih sangat panjang semangatku masih bisa tumbuh dengan hebat. Entah engkau jodohku atau bukan kelak kita akan mengetahuinya. Jangan berhenti sekarang, masih benyak cinta yang bisa mengajarkan arti tentang cinta yang sebenarnya. Untuk perasaanku, kembalilah kapanpun engaku siap menemaniku dan melewati hari dengan hal yang indah. Bila engkau kembali kepadaku aku janji, kelak kita akan membuat orang yang ada di sekitar kita bahagia dengan apa yang kita lakukan dan selalu mengharapkan kita ada di samping mereka dan mengisi waktu mereka dengan hal-hal yang menenangkan hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar