Kamis, 11 Agustus 2011

Kisah Tentang Aku dan Cintaku


Kisah Tentang Aku dan Cintaku
For 20 October 1994
Hmm,sebelumnya maaf kalau ni mengganggu.
Q Cuma mau bercerita sedikit apa yang aku alami selama ini.
Berawal dari seorang adik dari temanku. Maya namanya.. Pada saat itu aku akui,aku sangat ingin mempunyai seorang pacar. Namun aku tidak cukup mempunyai keberanian tuk mencarinya. Akhirnya aku minta tolong pada Maya untuk mencarikan ku seorang pacar yang baik dan dapat dipercaya. Tak lama kemudian dia menunjuk satu orang yang aku tidak kenal sama sekali. Masih teringat jelas saat dia memberikan nomor telpon dari cewe itu. Saat ku hubungi tuk pertama kalinya,ia tampak tak memberi respon sedikitpun kepadaku,malah bisa di bilang kala itu ia sangan cuek kepadaku. Namun selalu ku cari cara agar aku dekat dengannya. Akhirnya aku bisa mendekatinya,walau hanya di dunia maya tapi aku cukup senang akan hal itu. Pada suatu kesempatan aku mencoba memberanikan diri tuk menemuinya di dalam kehidupan nyata. Alangkah malunya aku saat berhadapan langsung dengan dirinya. Dengan modal nekat aku coba tuk memulai mencari topik pembicaraan. Memang ia terkanal dengan sifatnya yang sangat pendiam. Pada awalnya aku belum menaruh hati kepadanya,tapi lama kelamaan dan karna semakin dekatnya aku dengan si Dia. Aku pun mulai merasa apa itu yang dinamakan Cinta. Aku akui cinta kali ini memang terasa sangat lain dari sebelumnya. Hubungan kami pada awalnya di mulai dari status kakak dan adik. Tidak lebih tidak juga kurang. Namun aku berharap untuk bisa mengenalnya lebih jauh lagi..
Semalaman aku berfikir bagaimana caranya aku dapat mengungkapkan ini. Bingung, pusing, ragu, perasaan itulah yang ada dalam pikiranku saat itu. Aku tidak yakin apakah Ia juga merasakan apa yang ku rasakan pada saat itu. Masih teringat jelas kejadian malam itu,tepatnya pada hari minggu. Aku bercerita pada dirinya tentang sosok wanita yang aku suka selama ini. Entah apa yang dia rasakan pada waktu itu. Ia bertanya siapakah sosok wanita yang aku bicarakan itu. Aku berjanji akan mengatakan kepadanya besok siang. Waktu itu hari senin,tanggal 3 November 2007. Seusai jam sekolah aku menyempatkan diri untuk menemuinya. Dengan perasaan yang masih bercampur aduk dalam ku temui dirinya dan aku katakan bahwa sosok wanita yang aku inginkan bernama Siska.. ia hanya tersenyum dan menjawab bagaimana bisa kak. Aku hanya terdiam membisu karena kekonyolan ku ini. Lalu kami memulai pembicaraan tentang perasaan. Awalnya aku sangat ragu akan keputusannya. Tapi semua di luar dugaan ku, Ia mau menerimaku. Aku sangat senang mendengar hal itu. Hmm,lucu ya pada awalnya aku tidak mengenal siapa dirinya, siapa namanya atau kesehariannya. Tiba – tiba datang seorang anak yang membantu mempertemukan dia dengan ku.
Kisah ini berjalan dengan damai, hingga pada ahirnya datang sebuah masalah yang menyebabkan  kami berpisah. Memang kesalahan itu datang dari dirku sendiri. Terus terang apa yang aku rasakan saat itu menyakitkan. Aku sama sekali tidak rela berpisah dengan dirinya. Usaha untuk memperbaiki hubungan ku dengannya berhasil dan aku masih diberi kesempatan untuk dekat dengannya kembali.
 Hari – hari yang tenang kami lalui, lagi – lagi datang masalah yang harus membuat kami berpisah tuk kedua kalinya,kali ini mungkin keadaan yang ku persalahkan. Aku coba tuk meyakinkannya kembali kepadaku,usahaku membuahkan hasil yang memuaskan. Lagi,kesempatan ke dua datang dan kami kembali memulai semua dari nol,dari awal lagi. Hari terus beganti dan tak terasa hubungn kami sudah berjalan sekitar dua bulan. Suka duka sudah cukup kami alami,semuanya itu membuat kami menjadi lebih dewasa. O ya, hanya untuk bertemu dengannya aku rela untuk bermalam di hotel bintang satu,atau yang biasa di sebut masjid. Tapi sayang ayahnya tidak memperbolehkan ia menemuiku. Bahkan ayahnya berkata kalau Ia sedang sakit,tega – tega nya ya. Dengan perasaan kecewa aku berangkat ke sekolah,sampai penyebrangan aku dapat telfon dari ayahnya. Tanpa tau sebab yang jelas ayahnya marah kepadaku, teringat jelas saat itu masih ada promosi dari kartu mentari. Kalau tidak salah gratis ngobrol 5 menit setelah isi pulsa. Nah, setiap 5 menit sekali aku di telfon oleh ayahnya. Dan ayahnya melanjutkan kembali marah yang tadi belum kelar. Rasanya sakit banget,dah lima menit sekali kena marah telat pula. Seiring waktu semua kembali normal, aku cari waktu tuk bisa berduaan dengan dirinya.
Masa tenang yang ada kini terhalang oleh masa suram yang mengakibatkan aku kembali berpisah tuk ke tiga kalinya. Memang penyebab perpisahan ini adalah diriku sendiri. Berawal dari kesalah pahaman, dan berahir dengan kesedihan. Butuh waktu lama untuk meyakinkan dirinya kembali pada ku. Aku mungkin tak seberuntung orang lain,karna aku di beri kesempatan sampai ke tiga kalinya.
Saat itu bulan February, hari kasih sayang pun tiba. Aku hanya mampu memberikan bunga dan boneka kecil untuknya. Di rumah Rizki,aku masih mengingat kenangan itu. Saat itu adalah saat dimana aku di cium oleh seorang wanita untuk pertama kali. Terasa hangat kasih sayang dari nya. Teringat terus kejadian singkat waktu itu. Tapi aku mempunyai masalah dengan kehidupan sekolah yang membuatku terpaksa pindah sekolah. Aku sampaikan ketakutanku padanya. Takut kalu aku akan kehilangan dirinya, takut aku tidak bisa melewati hari dengannya. Tapi mau apa lagi,keputusan sudah di buat dan tidak ada yang dapat merubahnya. Aku pergi bukan karna aku tak sayang, tapi untuk mengejar masa depan yang lebih cerah.
Seusai semester satu aku pergi dari kampung halamanku dan meninggalkan dirinya. Aku mencoba setia di tempat baruku ini. Dan aku berhasil menjalani semuanya,entah ia percaya atau tidak dengan diriku. Memang aku akui susah berpacaran dipisahkan jarak. Sempat kami kehilangan kontak untuk beberapa saat, namun kami kembali saling memberi dan bertukar kabar. Saat itu hubungan kami sudah sangat serius. Aku sudah sangat yakin dengan dirinya, begitupun dengan dirinya. Tak terasa sudah 3 tahun kami menjalani hubungan ini. Saat tahun baru 2010,aku bersama sahabatku memutuskan untuk berkunjung ke rumahnya. Perjalanan yang sangat panjang kami lalui,ahirnya kami sampai ke tujuan. Di luar dugaan, ia masih tetap sama dengan ia yang pertama aku kenal. Kami di sambut hangat olehnya. Berfikir tuk memanfaatkan pertemuan kami yang singkat,aku mengusir temanku untuk meninggalkan ku berdua dengan dirinya. Kami saling melepas rindu yang sudah terpendam selama 3 tahun ini. Waktu semakin sore,aku harus kembali ke tempat ku. Tak ku sangka pertemuan di awal tahun itu menjadi pertemuanku yang terakhir dengannya.
Semua berlalu begitu cepat. Semua juga memang salahku, semua terjadi karna kecerobohanku, kebodohanku, dan ketidak setiaan ku. Aku mencoba mencari pengganti dirinya,aku coba jujur dengan dirinya tentang hubungnku dengan seseorang. Ia memintaku untuk memilih salah satu diantara mereka,yang baru aku kenal kurang dari satu minggu atau yang sudah lama berjalan. Terus terang, aku tidak dapat mengambil keputusan secepat itu. Aku tidak dapat melukai hati seseorang. Awalnya aku berniat untuk pergi dari semua yang ada. Tapi aku menurut akan perkataan sahabat ku. Coba lah untuk memberi kesempatan kepada yang baru. Terus terang,keputusanku sangat bertentangan dengan sahabatku. Aku tetap memilih yang sudah berjalan lama. Tapi mungkin karena kebodohanku aku jadi menuruti apa kata sahabatku. Sangat menyesal aku akan keputusanku,tapi semua sudah terjadi. Tak ada lagi yang bisa ku harapkan dari semua ini. Terus terang,aku masih mencintaimu. Kumohon jangan kau melupakan kenangan yang indah yang pernah kita alami. Karena dimanapun dan bagaimanapun aku yang sekarang,namamu tetap terbingkai rapi di hatiku. Aku mencintaimu,Siska. Sejak dulu, sekarang dan esok hari. Semoga kita dipertemukan dalam kehidupan mendatang, hidup manusia itu memang ga ada yang tau. Kita lihat saja nanti.