Jumat, 30 Desember 2011

Thanks For a Perfect Night


Thanks For a Perfect Night
Thanks for a perfect night, mungkin itulah yang tepat untuk ku ucapkan saat ini. hari ini 24 desember 2011 aku mendapat banyak kenangan indah. Mulai dari perjalanan ke pringsewu sampai di gisting. Sehabis magrib aku awali perjalanan ke Goa Maria yang berada di pajaresuk, pringsewu. Mencoba untuk mendekatkan diri kembali dengan Bunda Maria. Aku sadar bahwa aku sudah sangat jauh darinya, entah mengapa ketika berada di sana aku merasa sangat amat hina. Hanya kepada Bunda aku dapat bercerita lepas tanpa ada sesuatu yang harus aku tutupi. Ketika sampai di hadapan Bunda, jantungku berdebar kencang dan perasaan ku begitu ”diam”. Sejenak aku bercerita tentang apa yang terjadi di hidupku dan memohon untuk memberiku jalan yang benar. Semoga saja jawaban atas segala doaku di jawab oleh Nya. Karena hanya pada Nya aku dapat memohon, hanya Dia yang tidak banyak berkomentar ketika aku meminta atau pada saat aku mencurahkan isi hatiku. Yang ku tau perasaan dan batinku menjadi tenang sesudah aku berziarah ke tempat itu.
Selanjutnya saat aku mengikuti misa malam natal di gereja pringsewu ditemani seorang yang cukup berarti dalam hidup. Si*** nama anak itu, namun bukan Si*** yang pertama aku kenal tapi Si*** yang lain. Aku sadar ada begitu banyak Si*** lain di dunia ini, jadi kenapa aku masih menunggu Si*** yang aku sendiri tidak tau bagaimana atau sedang apakah dia. Walau di temani olehnya namun sebelum masuk ke ibadah, aku sudah menyerahkan hidupku secara penuh untuk menjadi milik Tuhan Yesus walaupun hanya pada saat berada di dalam gereja. Entah ada apa dengan diriku saat itu, yang aku tau hanya aku begitu takut hingga tak terasa keringatku keluar dengan sendirinya. Emang sih pada saat berada di dalam rasanya puanas, tu karena ga ada udara atau Ac atau kipas angin sekalipun. Tapi aku tau bukan karena itu aku berkeringat, namun karena ada hal lain yang tidak ku mengerti. Entah apa itu atau mungkin hanya ilusi belaka. Terasa asik waktu mengikuti misa malam ini, tak terasa sedikitpun rasa ngantuk seperti yang biasanya aku rasakan saat mengikuti misa. Mungkikn karena aku sudah tidak pernah ke gereja sejak semester satu. Mungkin memang Tuhan sudah menginginkan aku untuk kembali kepadaNya secara utuh. Seandainya kemauan dan semangatku selalu seperti ini, mungkin aku akan sangat bersyukur, namun seperti kata pepatah lama “Pikiran kita sama dengan perasut, hanya terbuka ketika di perlukan.”

Masa Lalu vs Masa Depan


Kamu bilang kita akan bisa menghadapinya bersama. Kamu tau, aku mencintaimu namun kenapa aku selalu saja tidak pernah mempunyai kesempatan untuk bersamamu.  Mungkin karena kamu tidak pernah memberiku kesempatan untuk dapat mendekatimu atau karena waktu berkata lain dan itu yang aku harapkan. Karena apa, jika kita bertemu lebih awal mungkin kita sudah berpisah. Aku harap Tuhan sudah mengatur waktu tersendiri untuk kita dapat bersama, jujur hingga saat ini aku masih belum bisa untuk percaya atau mempercayai orang untuk berbagi kisah hidupku. Aku selalu memendam cerita hidupku sendiri baik itu suka ataupun duka. Bahkan dengan orang tua aku sendiri masih tertutup, keras memang tapi itulah aku. Sewaktu malam ada seseorang yang memberi tau ku bahwa aku sekarang berubah, aku menjadi sosok yang tidak di kenal olehnya. Aku keras, aku yang dulu tidak sekeras aku yang sekarang. Selera humor ku sendiri perlahan sudah menjadi tipis dan tidak seasik dahulu. Aku sekarang lebih banyak diam, karena menurutku tidak ada yang perlu untuk di katakan. Namun aku tau itu juga tidak baik, karena orang akan bosan jika aku hanya berbicara seperlunya saja. Ku harap kamu adalah orang yang tepat untuk membuatku menjadi seperti dahulu kembali. Maaf karena mungkin aku terlambat menyadari bahwa ternyata kamu menyimpan perasaan yang dalam terhadapku. Sekian lama aku mencari dan berjalan dalam cinta yang tidak mempunyai kepastian padahal di hadapanku ada cinta yang selalu menunggu aku untuk menyambutnya. Maaf karena aku tidak peka terhadap perasaan, memang mungkin sudah banyak wanita yang menyimpan foto ku di dalam dompet mereka dan mereka mungkin mengakuiku sebagai pacar mereka. Tapi tidak denganku, aku hanya mempunyai 1 foto yang masih tersimpan rapi hingga saat ini. Mungkin karena aku mash mengharapkan sesuatu yang aku sendiri tau bahwa itu tidak dapat untuk diharapkan. Sekarang aku ingin berbagi sedikit tentang kisah masa lalu ku, entah kenapa hingga saat ini aku masih belum bisa merelakan kepergiannya dari hidupku. Entah apakah aku masih mencintainya atau aku masih mengharapkannya. Aku begitu senang jika mengetahui ia sedang mengalami masalah bersama pasangannya. Aku selalu mendoakan agar ia berpisah dengan pasangannya yang sekarang. Mungkin kejam tapi memang begitu adanya, selama ini aku seelalu mendapat apa yang aku inginkan entah bagaimanapun caranya aku akan ambil kesempatan sekecil apapun. Aku orang yang optimis, dan aku yakin akan mendapatkannya kembali. Cepat atau lambat! Aku juga orang yang selalu berfikir realistis, kasihan jika hanya karena satu orang maka orang lain tidak dapat masuk kedalam kehidupanku. Saat ini aku sudah mengambil keputusan, pada tahun 2015 aku akan datang untuknya. Ada banyak kemungkinan yang mungkin terjadi, aku akan datang kepada Siska Apr*** L, aku akan datang kepada F. Sis** , aku akan datang kepada Yu** E., aku akan datang kepada orang yang aku kenal di kemudian hari, atau aku tidak mendatangi siapa – siapa. Mungkin kemungkinan pertama dan kedua sedikit sama, salah satunya adalah nama mereka, yakni Sis** . Ada banyak kesamaan di antara keduanya, namun jika ada yang berfikir bahwa aku hanya mencari sebuah nama atau apa yang ada pada Sis** yang pertama, pikiran itu salah karena aku mencintai sifat mereka, sifat yang sesuai harapanku. Aku memang bukan siapa – siapa saat ini, tapi di kemudian hari “siapa yang tau?” Sis** yang pertama merupakan cinta pertama, karenanya aku mendapat banyak pelajaran berharga. Karena dia juga aku menjadi merubah pikiranku yang hanya bermain – main dan hanya bisa menyakiti perasaan seorang wanita menjadi pikiran yang terbuka. Perlahan ia mengajariku untuk serius pada sebuah hubungan dan berusaha sebaik mungkin menjaga kaharmonisan di antara kami berdua. Perjalanan cinta yang aku lalui bersamanya tidaklah mulus, ada banyak sekali halangan yang memaksa kita untuk tetap tegar. Aku pernah kehilangan dirinya sampai 4 kali walaupun pada ahirnya kami kembali bersama, namun kehilangan ku yang terahir mungkin terlalu fatal dan tidak dapat untuk di perbaiki lagi. Namun ingat, hanya karena seorang telah melakukan kesalahan bukan berarti dia berubah. Dia masih tetap sama seperti dia yang kamu kenal dulu. Memang ada banyak hal yang berubah, tapi tidak dengan perasaannya untukmu. Berlanjut dengan Sis** yang kedua, sebenarnya awal mula perasaan yang ada padaku berawal ketika aku SMA di Gisting. Namun aku harus merelakan perasaanku untuk seorang sahabatku, aku bukan orang yang rela berkorban tanpa alasan yang jelas. Aku berkorban karena aku percaya bahwa sahabatku dapat menjaga dan membuatnya bahagia. Semua berjalan sesuai apa yang aku harapkan hingga ahirnya mereka berdua berpisah. Entah karena masalah apa hingga mereka bisa berpisah, tapi biarlah itu urusan antara mereka dan aku tidak dapat ikut campur. Saat aku dekat dengannya, selalu saja menjadi saat yang tidak tepat. Misalnya saat aku mendapat kesempatan dekat, ia selalu sudah mempunyai pasangan. Ahirnya aku dan dia hanya bisa saling mengagumi tanpa ada ungkapan akan apa yang sedang dirasa. Aku tidak pernah mendapat kesempatan untuk mendekatimu karena kamu tidak pernah memberiku kesempatan untuk itu. Selanjutnya dengan Yu** E. Aku bisa bersamanya karena sebuah kesalahan yang aku buat sendiri, dan kesalahan kecil itu berlanjut menjadi kesalahan besar berikutnya. Entah apa yang akan ku lakukan untuk dapat mencintainya secara penuh, sudah kucoba untuk mencintainya sepenuh hati, tapi gagal. Aku tetap tidak dapat mencintainya karena aku dulu tidak berniat untuk serius dan aku mendekatinya hanya untuk mencari suasana baru agar aku tidak bosan dengan hubungan cintaku yang saat itu sedang bersama Sis** Apr***. Ah, sudahlah lupakan saja apa yang ada. Sekarang sudah saatnya aku berfikir apa yang akan aku lakukan hari ini. Semoga aku dapat menjalani hari ini dengan sebaik mungkin seakan ini adalah hari terahirku untuk hidup.

Kamis, 15 Desember 2011

Asal Nulis


Malam ini, di saat mata ga mau kompromi dan di saat ngantuk ga kunjung datang.. Gw coba tuk ngotak – atik laptop yang saat ini ada di depan gw. Bisa dibilang ini masuk kedalam kategori curhat lah.

Awalnya gw kaga suka sama sekali ama yang namanya baca, kecuali itu bacaan tentang ilmu komputer. Tapi ahir – ahir ini gw malah tertarik ama yang namanya baca, walau baca buku satu aja ga kelar – kelar. Tiap mulai baca mesti ngantuk dateng dan dia menang. Malem ini gw pergi ke toko buku ama temen tapi anehnya gw kaga seberapa tertarik ama buku tentang komputer dan malah baca buku yang intinya memotivasi untuk menjadi seorang yang sukses di masa depan. Buku pertama tentang motivasi yang bikin gw tertarik buat baca yaitu buku “A Think Like A Champion!” ni buku menceritakan tentang kehidupan salah satu tokoh yang bernama Donald J. Trump yang konon katanya Triliuner atau salah satu dari tiga orang  terkaya,tapi ga tau juga deh. Yang gw tau ni buku bagus buat dibaca walaupun waktu baca tetep pikiran harus bener – bener pinter buat mikir. Isinya kebanyakan kata motivasi yang bisa mendukung kita baik saat kita jatuh atau pada saat kita lagi ada di atas. Pas lagi ada di toko buku gw sempet baca tentang cara berfikir orang yahudi dan mengapa mereka bisa lebih pintar dari bangsa lain.

Ni cuplikan dari buku itu atau poin yang menurut gw menarik dan patut untuk di pertimbangkan:
a        a. Orang yahudi selalu ingin menempati posisi paling depan, baik di kelas atau pada saat seminar. Itu karena mereka mempunyai rasa ingin tau yang tinggi dan mereka ingin di tanya atau bertanya, karena dengan tanya atau bertanya mereka dapat menjadi selangkah lebih maju dari yang lain.
b         b. Mereka selalu berjalan 25% lebih cepat dari orang lain, mungkin ini terkesan agak tergesa – gesa atau yang menurut kita mungkin sembrono. Tapi yang di maksudkan adalah mereka selalu mempunyai komitment yang mantap dan menandakan mereka adalah orang yang disiplin pada waktu. Karena waktu itu terlalu berharga untuk di sia-siakan.
c        c. Mereka selalu menatap mata lawan bicara. Kebiasaan ini mungkin tidak banyak diperhatikan oleh orang lain. Tapi terbukti mempunyai kemampuan yang cukup efektif untuk membuat lawan bicara menjadi yakin atau bahkan terkesan dengan kita. Mereka sudah melatih tekhnik ini dari usia dini dan tanpa di sadari hal ini menjadi sebuah kebiasaan yang terbawa hingga mereka tumbuh dewasa.
d        d. Mereka selalu tersenyum untuk sekitar. Bukan untuk tebar pesona atau apa lah, tapi dengan tujuan agar kita bisa membuat lawan bicara lebih santai. Tekhnik ini cukup efektif untuk di praktekan, kita juga bisa menjadi lebih di segani karenanya.

Awalnya gw pernah baca buku seperti “The Power” dan “Life Sign” tapi kalo yang The Power ga ampe kelar begitupun ama yang Life Sign. Karena itu ga seberapa ngerti deh soal The Power. Tapi kalo yang Life Sign ya ngerti lah intinya. Inti sarinya menuntun kita untuk menemukan siapa diri kita sebenarnya atau apa dan dimana kita seharusnya berada. Misalnya aja untuk menemukan apa bakat alamimu. Jujur, gw aja baru ngerti bakat gw malem ini karena di sadarin ama buku itu. Sedangkan gw selama ini nyari dimana bakat gw, ampe umur 19 tahun baru ketemu. Bakat kita ga jauh dari masa lalu kita, mungkin perlu lah kita luangin waktu untuk sedikit flash back ke masa lalu. Mungkin kalian bakal temuin arti penting di masa lalu, mungkin masa TK, SD, atau kapan aja. Kita seperti sudah di tuntun mengapa kita bisa seperti sekarang dan kenapa kita berada di sini. Sekarang gw saranin satu pertanyaan untuk yang baca tulisan ini “Siapa Anda Sekarang?”

Albert Einstein pernah berkata “Terpuruk dalam masalah merupakan peluang hebat untuk kita.” Mungkin kata – kata ini benar, karena kita tidak mungkin selamanya akan hidup dalam kedamaian. Saya percaya kita semua pernah mangalami saat terendah dalam hidup di mana masalah sepertinya sudah mengalahkan kita, tapi buktinya kita masih bisa berdiri tegak sampai saat ini. Itu berarti kita telah menang melawan masalah itu, mengapa terpuruk dalam masalah bisa menjadi suatu peluang hebat untuk kita? Karena dengan adanya masalah maka kita akan menjadi lebih waspada dalam melangkah, kita dapat belajar bagaimana cara mengatasi masalah yang mungkin saat ini sedang kita hadapi dari masalah yang pernah datang sebelumnya. Pengalaman tidak akan pernah sia – sia, ia pasti mengajarkan kita suatu hal penting yang kelak akan berguna untuk kita di kemudian hari

Kita seharusnya sudah mulai menyusun suatu langkah besar yang akan kita tempuh di kemudian hari dan sudah seharusnya kita sadar kalau dunia ini sudah berputar dengan cepat. Yang kuat akan bertahan dan yang lemah akan tergantikan, oleh karena itu kita harus bisa mengimbangi jaman dan jangan pernah mau ketinggalan. Kita harus cepat can harus sudah mulai beradaptasi untuk itu. Coba terapkan ini dalam pikiran kalian “Orang yang ingin bersaing dengan saya harus mengimbangi saya”.

Sebuah Kisah Kehidupan Dari Kehidupan (part II)


SEBUAH KISAH DARI GW
Tentang Bebasnya Kehidupan, Kisah Cinta dan Persahabatan
(part II)


Ni kisah kelanjutan dari kisah temen gw yang dulu. ED*** namanya, tepatnya kemaren malem kisah ini resmi di tutup. Kurang lebih jam 8 malem tenggal 30 november 2011 istri tersayangnya ngelahirin di rumah sakit Adven, awalnya kita semua berfikir kalo anaknya akan lahir dalam keadaan cacat, tapi kami salah. Anaknya lahir dengan selamat tanpa ada sesuatu hal yang negatif. Istrinya ngelahirin dalam keadaan normal dan sumpah anak itu imut, lucu. Mungkin karena masih bayi dan uda jadi bawaan bayi yang emang seharusnya lucu. Hari ini tepatnya tanggal 02 desember 2011 dia pulang dari rumah sakit dan langsung ke pringsewu. Keluarga pihak cowo semuanya dateng kecuali ayahnya. Sempet ada percakapan singkat antara ibunya dan kita orang, ibunya bahas soal kuliah anaknya, soal motor yang uda kaga tau kemana perginya dan masih ada lagi tapi sayang gw lupa. Kata ibunya bokap ED*** ga dateng karena mungkin belum bisa menerima kenyataan. Karena bokapnya termasuk salah satu pemuka agama, kalo sore aja ngajar ngaji anak-anak dan kalo malem ngajarin ngaji orang tua. Mungkin orang yang di ajar ama dia bakal berfikir ke arah yang negatif dan itu memang pasti. Gw yakin mereka pasti berfikir gimana kamu bisa ngajarin orang kalo ternyata kamu sendiri kaya gitu. Mana bukti ucapan yang selalu kamu kasih ke orang kalo ternyata anakmu sendiri aja gitu. Kalo gw ada di posisi bokapnya, mungkin gw juga bakal syok berat. Di satu sisi dia anak gw, di sisi lain gw uda ga punya muka lagi ama orang-orang. Kata ibunya, bokapnya uda ga ngajar ngaji lagi dan uda malu mau keluar rumah. Malu ama tetangga dan juga malu karna jadi omongan orang. Bokapnya stres berat karena pas proses kehamilan aja ga tau kok tau-tau uda punya cucu. Ibunya juga bilang kalo dia dari awal aja ga tau dimana kosan anaknya, pas anaknya sakit dia juga mau jenguk tapi di larang ama anaknya. Kisah ini uda selesai dan uda saatnya buat mereka tutup buku dan buka lembaran baru. Yang uda berlalu jangan di inget-inget lagi dan jadiin ini pelajaran buat kita biar kaga ada kejadian kaya gini lagi. Asal tau aja, dunia ini ga nawarin apa-apa kecuali masalah. Karena dunia emang gudangnya masalah,kalo ga mau dapet masalah ga usah idup. It’s so simple guys.. Makannya gw pernah ngerasa pengen ga idup, tapi kenapa gw idup,karena kehadiran anak itu adalah sebuah konsekwensi dari sebuah hubungan antara suami dan istri. Dan gw adalah konsekwensi dari orang tua gw, bersyukur juga di kasih hidup. Banyak orang di luar sana yang pengen hidup tapi merka belum punya kesempatan. Syukuri hidup ini, karena ada banyak hal yang di ajarin ama dia ga peduli dia keras ama kita atau lembut selembut kapas. Apapun yang dia lakukan pasti baik buat kita. Alangkah bodohnya orang yang bunuh diri, uda di kasih tapi ga tau terima kasih padahal mereka tau kalo orang yang mengahiri hidup dengan sengaja kaga bakal dapet bagian sedikitpun dari surga.


Sekarang ke kisah gw sendiri, november kemaren gw takut banget kalo ampe kisah temen gw kejadian ke hidup gw. Jujur sekarang gw takut ama cewe gw, takut kalo dia bakal ngancurin hidup yang belum sempet hidup. Ga bakal deh nganeh-aneh ama dia. Uda cukup perjalanan gw ama dia, mending gw di bilang cupu deh dari pada dapet masalah aneh-aneh. Sekarang gw uda mulai belajar buat ngurangi tempo ketemu ama cewe gw. Gw selalu buat alesan tiap kali cewe gw ngajak ketemu apa lagi sampe dia mau dateng ke kosan. Jangan sampe dia ke kosan gw, karena pas dia di kosan dia pasti jadi kaya setan. Dan tau sendiri gimana setan, dia bakal ngalakuin segala hal buat ngedapetin apa yang dia mau. Dia ga bakal berhenti sebelum dapet apa yang dia mau. Mudah-mudahan aja ga kejadian ama gw, gw takut, ga tau harus gimana or ngelakuin apa. Ya Tuhan, kali ini aku sangat berharap kepada Mu. Tunjukan lah sedikit saja kuasamu. Karena aku belum siap untuk semua ini, aku belum sanggup bila dapet hal yang satu ini. Semoga aku selalu engkau lindungi..